Senin, 05 Oktober 2015

Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia

Air merupakan sumber kehidupan, semua makhluk hidup yang terdapat di dunia ini memerlukan air untuk dapat bertahan hidup. Sedangkan Sungai merupakan salah satu sumber air yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan sumber daya alam ini sebagai sumber air untuk pengairan pada pertanian, sarana lalu lintas / transportasi, budidaya perikanan dan juga sebagai pembangkit tenaga listrik air (PLTA). Setelah Sebelumnya Admin Share tentang Sungai terpanjang di Indonesia, untuk menambah pengetahuan kita apa salahnya jika admin Tambah juga artikel tentang Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia. Selamat Menyimak.

Sungai yang terpanjang di Dunia ini adalah Sungai Nil (Nile River) yang melintasi 10 Negara di Benua Afrika dengan panjangnya sekitar 6,696 km atau 4,160 mil. Urutan kedua ditempati oleh Sungai Amazon yang berada di Selatan Benua Amerika.

Berikut ini adalah Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia beserta panjangnya :

1. Sungai Nil
Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia
Panjang Sungai : 6,696 km (4,160 mil)
Negara yang dilaluinya : Tanzania, Burundi, Rwanda, Kongo, Kenya, Uganda, Sudan Selatan, Ethiopia, Sudan dan Mesir.
Hilir : Laut Mediterania
Lokasi : Benua Afrika

2. Sungai Amazon
Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia
Panjang Sungai : 6,516 km (4,049 mil)
Negara yang dilaluinya : Brasil, Bolivia, Peru, Ekuador dan Kolombia
Hilir : Samudra Atlantik
Lokasi : Benua Amerika Selatan

3. Sungai Yangtze
Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia
Panjang Sungai : 6,380 km (3,964 mil)
Negara yang dilaluinya : China
Hilir : Laut Timur China
Lokasi : Benua Asia

4. Sungai Mississippi-Missouri
Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia
Panjang Sungai : 5,969 km (3,709 mil)
Negara yang dilaluinya : Amerika Serikat dan Kanada
Hilir : Teluk Meksiko
Lokasi : Benua Amerika Utara

5. Sungai Ob-Irtysh
Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia
Panjang Sungai : 5,568 km (3,459 mil)
Negara yang dilaluinya : Rusia, Kazakhstan, China, Mongolia
Hilir : Teluk Ob
Lokasi : Benua Asia

6. Sungai Yenisei–Angara-Selenga
Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia
Panjang Sungai : 5,550 km (3,448 mil)
Negara yang dilaluinya : Rusia dan Mongolia
Hilir : Laut Kara
Lokasi : Benua Asia

7. Sungai Kuning (Huang He)
Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia
Panjang Sungai : 5,464 km (3,395 mil)
Negara yang dilaluinya : China
Hilir : Laut Bohai
Lokasi : Benua Asia

8. Sungai Kongo (Sungai Zaire)
Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia
Panjang Sungai : 4,667 km (2,900 mil)
Negara yang dilaluinya : Kongo, Afrika Tengah, Angola, Tanzania, Kameron, Zambia, Burundi, Rwanda
Hilir : Samudra Atlantik
Lokasi : Benua Afrika

9. Sungai Rio de la Plata – Parana
Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia
Panjang Sungai : 4,500 km (2,796 mil)
Negara yang dilaluinya : Brasil, Argentina, Paraguay, Bolivia, Uruguay
Hilir : Rio de la Plata
Lokasi : Benua Amerika Selatan

10. Sungai Mekong
Daftar Nama Sungai Terpanjang Di Dunia
Panjang Sungai : 4,425 km (2,749 mil)
Negara yang dilaluinya : China, Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja, Vietnam
Hilir : Laut China Selatan
Lokasi : Benua Asia
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 11:53:00 PM
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 11:53:00 PM

Daftar Nama Sungai Terpanjang Indonesia

Sebagai wilayah kepulauan, Indonesia memang menjadi salah satu negara yang mempunyai jumlah sungai yang teramat banyak, karenanya jelas muncul banyak list tentang nama-nama sungai yang ada di Wilayah Indonesia. Nah, dari sekian banyak sungai yang ada di Indonesia, ada 10 sungai yang tercatat sebagai 10 sungai terpanjang, sungai mana sajakah?

1. Sungai Kapuas
Daftar Nama Sungai Terpanjang Indonesia
Sungai kapuas, dikenal sebagai sungai terpanjang di Kalimantan dan Indonesia. Total panjangnya mencapai 1.178 km. mengalir di sepanjang provinsi Kalimantan barat dari pegunungan Muller dan berakhir di Muara Sungai di Selat Karimata.

2. Sungai Mahakam
Daftar Nama Sungai Terpanjang Indonesia
Merupakan sungai terpanjang kedua di Indoensia dan terpanjang pertama di Kalimantan Timur. Total panjangnya mencapai 920 km dan bermuara di Selat Makasar. Sungai ini melewati daerah Kutai Barat hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda.Sungai Mahakam

3. Sungai Barito
Daftar Nama Sungai Terpanjang Indonesia
Sungai Barito terletak di Kalimantan Tengah. Total panjangnya mencapai 909 km. Sama seperti Sama seperti Sungai Kapuas, Sungai Barito ini juga mengalirkan sungai dari mata air Pegunungan Muller. Hanya saja muaranya bukan di selat karimata, melainkan di laut jawa.Sungai Barito

4. Sungai Batanghari
Daftar Nama Sungai Terpanjang Indonesia
Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Pulau Sumatera. Total panjangnya mencapai 800 km dengan lebar sungai antara 200-600 meter. Sungai ini melintas di Provinsi Jambi dan Sumatera Barat, mengalirkan air dari Gunung Rasan hingga Laut China Selatan.Sungai

5. Sungai Musi
Daftar Nama Sungai Terpanjang Indonesia
Sungai Musi terkenal sebagai salah satu ikon Kota Palembang, Sumatera Selatan. Sungai Musi merupakan sungai terpanjang di Sumatera dan sungai terpanjang ke-5 di Indonesia dengan panjang mencapai 750 km. Sungai ini mengalirkan air dari mata air di daerah Kepahiang (Bengkulu) hingga ke Selat Bangka.

6. Sungai Membramo
Daftar Nama Sungai Terpanjang Indonesia
Sungai terpanjang lainnya adalah Sungai Membramo yang terletak di Papua. Sungai ini memiliki panjang sampai 670 km yang menjadikannya sungai terpanjang di Papua dan sungai terpanjang ke-7 di Indonesia. Sungai Membramo memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi sehingga banyak yang menjulukinya dengan sebutan "Amazon-nya Indonesia".

7. Sungai Bengawan Solo
Daftar Nama Sungai Terpanjang Indonesia
Sungai Bengawan Solo sudah sangat mendunia, karena namanya dijadikan judul sebuah lagu keroncong yang legendaris. Sungai ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa dengan panjang sungai mencapai 548,53 km yang mengalir di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sungai ini mengalir dari hulu sungai di Pegunungan Kidul hingga ke muara didaerah Gresik.Sungai Bengawan Solo

8. Sungai Digul
Daftar Nama Sungai Terpanjang Indonesia
Selain Sungai Membramo, Papua juga memiliki sungai yang tidak kalah panjangnya, yaitu Sungai Digul. Sungai yang memiliki sebutan Tanah Merah ini memiliki panjang 546 km. Dinamakan Tanah Merah karena jika waktu musim penghujan tiba sungai ini akan menjadi merah keruh karena tipe tanah yang berlumbur. Sungai ini mengalirkan air dari mata air di Pegunungan Sterren hingga ke Laut Arafuru.

9. Sungai Indragiri
Daftar Nama Sungai Terpanjang Indonesia
Merupakan salah satu sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Panjangnya mencapai 500 km. Wilayah-wilayah yang dilalui aliran sungai ini antara lain Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan juga Provinsi Riau (Indragiri Hulu-Hilir). Sungai ini bermuara di perairan Laut China Selatan.

10. Sungai Seruyan
Daftar Nama Sungai Terpanjang Indonesia
Terletak di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Sungai Seruyan menjadi salah satu sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang yang mencapai 350 km. Lebar sungai mencapai 300 meter dengan kedalaman rata-rata 6 meter..
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 11:24:00 PM
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 11:24:00 PM

10 Lukisan Terpopuler Di Dunia

Lukisan mungkin hanya terlihat bagaikan sebuah gambar yang di gambar maupun di lukis di sebuah kanvas atau media, namun tidak bagi orang-orang yang menikmati seni dan dapat memahami keindahan suatu lukisan.

Lukisan itu adalah sebuah karya seni yang di curahkan atau ekspresi dari pelukisnya, seni dari seorang seniman tersebut yang ada pada gambar tersebut yang membuat lukisan itu terlihat ekspresif maupun imajinatif.

Tahukah Anda bahwa di dunia ini terdapat beberapa lukisan yang merupakan karya seni yang sangat di puji bahkan hingga ratusan tahun telah berlalu lukisan ini tetap menjadi suatu goresan yang terkenal.

Berikut merupakan 10 Lukisan Terpopuler di Dunia :

10. WHISTLER'S MOTHER By James McNeil Whistler
10 Lukisan Terpopuler Di Dunia
Jika anda menonton film Rowan Atkinson yaitu Mr.Bean The Movie, maka anda akan mengenal lukisan ini.

Lukisan ini merupakan lukisan yang di buat dari cat minyak di kanvas dari seorang seniman amerika yang bernama McNeil Whistler pada tahun 1871. Nama resmi dari lukisan ini sebenarnya adalah Arrangement in Grey and Black, tapi menjadi terkenal dengan namanya sekarang yaitu "Whistler's Mother".

Lukisan ini sekarang berlokasi di Musee d'Orsay, Paris.

9. THE SCREAM By Edward Munch
10 Lukisan Terpopuler Di Dunia
Salah satu lukisan artistik dan imajinatif dari seorang seniman yang bernama Edward Munch yang berasal dari Norwegian pada tahun 1893. The Scream sebenarnya terdapat 4 versi, yaitu 1 yang di cat dan 3 yang menggunakan pastel.

Lukisan ini mengekspresikan kecemasan, kesedihan dan perasaan kagum atau terpesona. Terlepas dari seni artistik dan nilai emosi yang di gambarkan lukisan ini, nilai jual lukisan ini pun sangat Mahal yaitu pada tahun 2012 versi ke-4 dari pastel lukisan ini mencapai nilai jual $119,922,600 (Rp. 1,233,403,941,000 yaitu 1,2 Trilliun Rupiah) dalam sebuah Lelang.

8. AMERICAN GOTHIC By Grant Wood
10 Lukisan Terpopuler Di Dunia
Lukisan ini Terinspirasi dari Konsep American Gothic House, yaitu berdasarkan pada presepsi seorang seniman Grant Wood yang berpikir bahwa orang-orang harus tinggal di rumah yang seperti ini.

Lukisan ini di akui sebagai lukisan yang paling dikenal pada abad 20, model dari lukisan ini merupakan seorang adik perempuan dari seniman ini dan seorang dokter gigi. Dalam lukisan ini mereka di representasikan sebagai anak perempuan dan ayah.

7. GUERNICA By Pablo Picasso
10 Lukisan Terpopuler Di Dunia
Lukisan ini mencerminkan sebuah kejahatan dari pemboman di kota Guernica, spanyol. Picasso ingin menarik perhatian dunia terhadap betapa kebiadaban dalam pemboman yang di lakukan di kota tersebut.

Lukisan ini di kenal sebagai karya besar pada abad ke-20, dimana di lukis pada 3.5 x 7.8 Meter kanvas yang di lukis menggunakan cat minyak. Terdapat beberapa elemen pada lukisan ini seperti banteng, kuda, seorang wanita dengan anaknya yang meninggal, sebuah bohlam, tangan prajurit, dan beberapa objek tersembunyi.

6. NO. 5 By Jackson Pollock
10 Lukisan Terpopuler Di Dunia
Di buat pada tahun 1948, lukisan ini merupakan sebuah lukisan minyak yang di lukis pada papan kain.

Jackson Pollock terkenal dengan gaya seni lukisnya yaitu Drip Painting. Dimana ia menggunakan kanvas yang di baringkan di lantai dan melukisnya dengan meneteskan warna-warna dengan alat seperti pisau, stik, handuk dan benda lainnya.

Keunikan dan keartistikan dari karya seni ini memiliki nilai jual yang sangat tinggi, yaitu pada tahun 2006 lukisan ini terjual dengan harga mencapai $ 140 Juta (1,4 Trilliun Rupiah).

5. GIRL WITH A PEARL EARRING By Johannes Vermeer
10 Lukisan Terpopuler Di Dunia
Lukisan ini terkadang di kenal sebagai "Mona Lisa Belanda", dimana pada lukisan ini dapat terlihat seorang gadis dengan anting mutiara yang di lukis oleh seniman belanda Johannes Vermeer.

Lukisan ini di lukis pada tahun 1665, dimana ketika saat itu lukisan yang hanya menggambarkan sebagian tubuh ke-atas ini tidak dapat di anggap sebagai sebuah lukisan, oleh karena itu lukisan ini bahkan tidak dapat terjual.

Tapi saat ini lukisan ini telah menjadi lukisan yang paling di kagumi di dunia seni.

4. THE SCHOOL OF ATHENS By Raphael
10 Lukisan Terpopuler Di Dunia
Salah satu lukisan yang di lukis pada dinding terletak di Apostolic Palace, Vatian oleh seorang seniman bangunan Raphael Sanzio.

Raphael membuat lukisan dinding ini dalam waktu 2 tahun di dinding apostolic palace dan di lukis ini anda dapat melihat beberapa figur utama dari sekolah athena ini termasuk filosofi dan sarjana seperti plato, aristoteles, scrates, pythagoras dan lainnya. Setiap figur memiliki aktifitas yang berbeda.

3. THE CREATION OF ADAM By Michelangelo
10 Lukisan Terpopuler Di Dunia
Lukisan dinding yang mungkin paling anda sering lihat di berbagai film, karya seni dinding yang di lukis oleh seorang pemahat dan pelukis terkenal yaitu Michelangelo.

Lukisan ini merupakan salah satu bagian dari atap dinding gereja Sistine, dimana terdapat berbagai kejadian dalam kitab suci.

Lukisan ini merepresentasikan kejadian ketika adam, yaitu manusia pertama menerima kehidupan dari tahun, yang di gambarkan sebagai adam berbaring di tanah dan tuhan memberikan kehidupan dengan sentuhan dari jarinya.

2. THE LAST SUPPER By Leonardo da Vinci
10 Lukisan Terpopuler Di Dunia
Lukisan ini merupakan lukisan yang menggambarkan perjamuan malam suci, yang di lukis oleh seorang seniman bernama Leonardo da Vinci di dinding dari Biara Santa Maria Delle Grazie, Mila, Itali.

Lukisan ini di lukis pada tahun 1495, dimana pada lukisan ini terlihat yesus dan ke-12 muridnya sedang melakukan makan malam. Dimana ketika saat itu yesus memberitahukan bahwa salah satu dari ke-12 muridnya akan mengkhianati dirinya.

1. MONA LISA By Leonardo da Vinci
10 Lukisan Terpopuler Di Dunia
Karya seni ke-2 dari Leonardo da Vinci, dimana lukisan ini di kenal juga sebagai lukisan paling terkenal di dunia sepanjang sejarah.

Tidak ada lukisan yang dapat menandingin ketenaran dan popularitas dari lukisan ini sepanjang 500 tahun masa dari lukisan ini di ciptakan. Lukisan ini memiliki rekor dunia sebagai paling banyak di tiru, paling banyak di tuliskan, dan paling banyak di parodikan dalam dunia seni.

Rahasia dari lukisan ini adalah "Secret of The Smile" dari seorang wanita / perempuan, yang sampai sekarang masih menjadi misteri, dimana terdapat cerita bahwa seorang seniman perancis bernama Luc Maspero yang melakukan bunuh diri dengan meninggalkan sebuah pesan dimana ia lebih memiliki kematian dari pada memahami misteri di balik senyuman pada lukisan wanita ini.
http://www.tahupedia.com/
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 03:32:00 PM
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 03:32:00 PM

10 Gunung Tertinggi di Indonesia

10 Gunung Tertinggi di Indonesia – Gunung adalah gundukan tanah yang sangat besar dan tinggi (lebih besar dan lebih tinggi dari bukit), yang biasanya digolongkan sebagai gunung adalah gundukan tanah atau bukit dengan ketinggian diatas 600 meter dari permukaan laut. Indonesia yang merupakan Negara kepulauan terbesar di Dunia ini tentunya memiliki banyak sekali gunung-gunung tinggi yang tersebar dari pulau Sumatera, pulau Jawa, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi hingga pulau Papua.
10 Gunung Tertinggi di Indonesia
Diantara Gunung-gunung yang terdapat di Indonesia, Gunung Puncak Jaya yang terletak di Pulau Papua merupakan Gunung Tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 4.884 meter dari permukaan laut. Puncak Jaya juga merupakan Gunung Tertinggi di Benua Osenia dan termasuk salah satu dari 7 Puncak Dunia (Seven Summits). Sedangkan Gunung Tertinggi kedua di Indonesia adalah Puncak Mandala yang juga terletak di Pulau Papua dengan ketinggian 4.760 meter.

Daftar 10 Gunung Tertinggi di Indonesia

Berikut ini adalah daftar 10 Gunung Tertinggi di Indonesia beserta ketinggiannya dan lokasi gunung yang bersangkutan.

1. Puncak Jaya
Ketinggian : 4.884 meter
Pulau : Papua
Provinsi : Papua
Sebutan lain : Cartensz Pyramid
Penakluk Pertama : Anton Colijn, Jean Jacques Dozy dan Frits Wissel (Tahun 1936)

2. Puncak Mandala
Ketinggian : 4.760 meter
Pulau : Papua
Provinsi : Papua
Penakluk Pertama : Herman Verstappen, Arthur Escher, Max Tissing, Jan de Wijn dan Piet ter Laa (Tahun 1959)

3. Puncak Trikora
Ketinggian : 4.750 meter
Pulau : Papua
Provinsi : Papua
Sebutan lain : Wilhelmina Peak (digunakan hingga 1963)
Penakluk Pertama : Franssen Herderschee, Hubrecht and Versteeg (Tahun 1913)

4. Ngga Pilimsi
Ketinggian : 4.717 meter
Pulau : Papua
Provinsi : Papua
Sebutan lain : Mount Idenberg (nama yang digunakan oleh Kolonial Belanda)
Penakluk Pertama : Heinrich Harrer and Philip Temple (Tahun 1962)

5. Gunung Kerinci
Ketinggian : 3.805 meter
Pulau : Sumatera
Provinsi : Jambi
Sebutan lain : Peak of Indrapura/Indrapoera
Penakluk Pertama : Arend Ludolf van Hasselt en Daniël David Veth (Tahun 1877)
Keterangan : Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

6. Gunung Rinjani
Ketinggian : 3.726 meter
Pulau : Lombok
Provinsi : Nusa Tenggara Barat
Keterangan : Gunung Berapi

7. Gunung Semeru
Ketinggian : 3.676 meter
Pulau : Jawa
Provinsi : Jawa Timur
Penakluk Pertama : Clignet (Tahun 1838)
Keterangan : Gunung Berapi

8. Gunung Sanggar
Ketinggian : 3.564 meter
Pulau : Lombok
Provinsi : Nusa Tenggara Barat

9. Gunung Rantemario
Ketinggian : 3.478 meter
Pulau : Sulawesi
Provinsi : Sulawesi Selatan

10. Gunung Slamet
Ketinggian : 3.428 meter
Pulau : Jawa
Provinsi : Jawa Tengah
Keterangan : Gunung Berapi
http://ilmupengetahuanumum.com/
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 03:01:00 PM
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 03:01:00 PM

Nama-Nama Laut Di Indonesia

Nama- Nama Laut di Indonesia. Laut atau bahari adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra. Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni. Laut merupakan perairan yang luas dengan ciri airnya asin. Di Indonesia terdapat beberapa laut yang menghubungkan pulau-pulau yang ada di Indonesia. Berikut ini adalah Daftar Nama Laut di Indonesia.

Laut Arafuru
Nama-Nama Laut Di Indonesia
Laut Arafura atau Laut Arafuru adalah wilayah perairan yang berada di antara Australia dan Pulau Papua, di Samudra Pasifik. Luasnya adalah 650.000 km² dan kedalaman maksimalnya adalah 3,68 km.

Laut Banda
Nama-Nama Laut Di Indonesia
Laut Banda adalah sebuah laut yang terletak di Kepulauan Maluku, Indonesia. Laut berukuran 500x1.000 km ini terpisah dari Samudra Pasifik oleh beratus-ratus pulau, serta Laut Halmahera dan Seram. Pulau-pulau yang berbatasan dengan Laut Banda antara lain: Sulawesi di sebelah barat, Buru, Ambon, Seram,kepulauan Kai, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Barat Daya, dan Timor. Di sisi ujung laut ini terdapat banyak pulau berbatu, berbeda dengan di bagian tengahnya. Kepulauan Banda terletak di tengah laut ini.

Laut Jawa
Nama-Nama Laut Di Indonesia
Laut Jawa adalah perairan dangkal dengan luas kira-kira 310.000 km2 di antara Pulau Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Sulawesi di gugusan kepulauan Indonesia. Di barat lautnya, Selat Karimata yang menghubungkannya dengan Laut China Selatan. Di bagian barat daya, laut ini terhubung ke samudra Indonesia melalui selat Sunda. Di Laut Jawa terdapat beberapa gugusan pulau dan kepulauan: Kepulauan Seribu di utara Kabupaten Tangerang dan secara administratif masuk dalam wilayah DKI Jakarta, Kepulauan Karimun Jawa yang masuk administrasi Jawa Tengah, Pulau Bawean dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, Kepulauan Masalembo, dan Pulau Kangean beserta pulau-pulau kecil di sekitarnya yang berada di bawah administrasi Provinsi Jawa Timur. Perikanan adalah kegiatan ekonomi penting di Laut Jawa.

Laut Flores
Nama-Nama Laut Di Indonesia
Laut Flores adalah laut yang terdapat di sebelah utara Pulau Flores. Laut ini juga menjadi batas alami antara Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Provinsi Sulawesi Selatan. Di sebelah utara Laut Flores terdapat gugusan pulau-pulau kecil, diantaranya Kepulauan Bonerate dan Pulau Kalaotoa. Laut Flores memiliki kedalaman hingga 5.123 meter. Laut Flores mencakup 93.000 mil persegi (240.000 km²) air di Indonesia. Laut Flores dari dinamai Pulau Flores.

Laut Sawu
Nama-Nama Laut Di Indonesia
Laut Sawu adalah laut yang terdapat di antara Pulau Sumba, Pulau Sawu, Pulau Rote, Pulau Timor, dan Pulau Flores. Secara administratif, Laut Sawu termasuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Laut Sawu memiliki kedalaman hingga 3.497 meter dan mencakup area seluas sekitar 3,5 juta hektare. Laut ini termasuk ke dalam cagar alam laut sejak awal 2009, dan merupakan bagian dari Segitiga Terumbu Karang.

Laut Timor
Nama-Nama Laut Di Indonesia
Laut Timor (Bahasa Portugis: Mar Timor) adalah perpanjangan Samudera Hindia yang terletak antara pulau Timor, kini terbagi antara Indonesia dan Timor Leste, dan Teritorial Utara Australia. Di timur berbatasan dengan Laut Arafura, secara teknis perpanjangan Samudera Pasifik. Laut Timor memiliki 2 teluk kecil di pesisir Astralia utara, Teluk Joseph Bonaparte dan Teluk van Diemen. Kota Australia Darwin ialah satu-satunya kota besar yang terletak di tepi laut Timor. Laut ini memiliki luas 480 km (300 mil), meliputi darah sekitar 610.000 km persegi (235.000 mil persegi). Titik terdalamnya ialah Palung Timor di utara , yang mencapai kedalaman 3.300 m (10.800 kaki). Bagian lainnya lebih dangkal, dengan rata-rata kedalaman yang kurang dari 200 m (650 kaki). Merupakan tempat utama untuk badai tropis dan topan.

Laut Sulawesi
Nama-Nama Laut Di Indonesia
Laut Sulawesi di barat Samudra Pasifik dibatasi oleh Kepulauan Sulu, Laut Sulu, dan Pulau Mindanao, Filipina, di utara, di timur oleh rantai Kepulauan Sangihe, di selatan oleh Sulawesi, dan di barat oleh Kalimantan, Indonesia . Laut ini berbentuk basin besar, dan kedalamnya mencapai 6.200 m. Memanjang 420 mil (675 km) utara-selatan dengan 520 mil (837 km) timur-barat dan wilayah permukaan totalnya 110.000 mil persegi (280.000 km persegi). Laut ini membuka ke barat daya melalui Selat Makassar ke Laut Jawa.

Laut Maluku
Nama-Nama Laut Di Indonesia
Laut Maluku terletak di barat Samudra Pasifik yang terletak di dekat Provinsi Maluku, Indonesia. Laut ini membatasi Laut Sulawesi di utara dan Laut Banda di selatan. Pulau pulau yang membatasi laut ini adalah kepulauan Indonesia seperti Halmahera, Seram, Buru, dan Sulawesi (Celebes).

Laut Seram
Nama-Nama Laut Di Indonesia
Laut Seram adalah salah satu dari beberapa laut kecil di kepulauan Indonesia. Laut ini merupakan bagian dari Samudra Pasifik dengan luas kira-kira 12.000 kilometer persegi terletak di antara Buru dan Seram. Laut Seram juga merupakan habitat untuk beberapa jenis goby tropis dan ikan lain. Seperti banyak laut kecil yang lain di Indonesia, laut ini berbatu dan memiliki aktivitas tektonik yang sangat aktif.
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 02:52:00 PM
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 02:52:00 PM

Kitab Yang Mempengaruhi Sejarah Indonesia

1. Mahabharata
Kitab Yang Mempengaruhi Sejarah Indonesia
Mahabharata adalah epik India yang menceritakan pertikaian antara keturunan Raja Bharata dari Hastinapura, yakni Pandawa sebagai pihak kebaikan melawan pihak Kurawa sebagai pihak kebatilan. Pandawa (lima bersaudara) dan Kurawa (seratus bersaudara: 99 laki-laki, 1 wanita) adalah saudara sepupu dari garis ayah. Peperangan antara mereka dikenal dengan Bharatayudha (Peperangan antara keturunan Bharata), yang berlangsung di lapang Kurusetra dan dimenangkan pihak Pandawa. Meski menang, banyak saudara dan raja pembantu dari Pandawa yang gugur dalam perang.

Kitab Mahabharata dianggap sebagai kitab suci Weda ke-5 setelah Rigweda, Yajurweda, Samaweda, dan Atharwaweda. Mahabharata asli terdiri atas 100.000 seloka yang terbagi dalam 18 parwa (jilid atau buku).

Selain 18 parwa, adapula tambahan yang berjudul Hariwangsa yaitu cerita asal-usul Kresna (Krishna), sepupu Pandawa yang menjadi penasehat Pandawa dalam perang Bharatayudha. Kresna pula yang menyemangati Arjuna yang patah semangat untuk berperang melawan Kurawa karena ia harus berhadapan dan membunuh guru, leluhur, dan sanak-saudaranya sendiri. Nasihat Kresna kepada Arjuna ini termuat dalam episode Bhagawad Gita.

Di dalam Mahabharata ini banyak terdapat nama kerajaan yang memang ada di India secara historis, di antaranya Magadha dan Kalingga. Sebagai karya sastra tentunya karya ini berkaitan dengan kenyataan sehari-hari rakyat India ketika itu. Di dalam kitab tersebut tersimpan ajaran moral, etika politik, persaingan antarkeluarga dalam memperebutkan takhta, akibat keserakahan dan peperangan, hingga kisah asmara. Ditekankan pula bahwa seseorang harus berbakti kepada orangtua dan Negara meski untuk itu ia harus mengorbankan kepentingan pribadinya (seperti kisah Bisma). Dan yang pasti bahwa kasta ksatria adalah mereka yang dipilih dewa untuk menegakkan keadilan dan kemanusiaan di muka bumi.

2. Ramayana
Kitab Yang Mempengaruhi Sejarah Indonesia
Selain Mahabharata, adapula kitab lain yang dianggap suci oleh umat Hindu, yaitu Ramayana (Pengembaraan Rama), ditulis oleh Valmiki sekitar tahun 400 SM. Mungkin saja, Valmiki hanya menulis cerita intinya yang kemudian dikembangkan oleh para penulis lain hingga mencapai 24.000 bait puisi. Maka dari itu, tak heran bila ada tiga versi cerita Ramayana ini yang saling berbeda. Konon kisah Ramayana berlangsung dari tahun 500 SM hingga tahun 200 M.

Oleh orang Jawa, Ramayana digubah menjadi Kakawin Ramayana. Isi kakawin ini lebih pendek dari karya Valmiki. Nama tokoh-tokoh dan tempatnya ada yang berbeda, seperti Walin diganti menjadi Subali, Sita menjadi Sinta, Lanka menjadi Alengka, Rawana menjadi Rahwana atau Dasamuka (Kepala Sepuluh). Yang pertama menggubah Ramayana menjadi kakawin adalah para pujangga Mataram, yaitu pada masa Dyah Balitung abad ke-9 dan 10 M. Ada ahli yang berpendapat bahwa kakawin ini digubah pertama kali pada abad ke-11 hingga 13 M, pada masa Kediri.

Menurut tradisi lisan, kakawin ini ditulis oleh seorang pujangga istana bernama Yogiswara. Selanjutnya pada masa Kediri dituliskan kitab-kitab lainnya, di antaranya Hariwangsa dan Gatotkaca Sraya karya Mpu Panuluh, Smaradhana karya Mpu Dharmaja, Lubdaka dan Wrtasancaya karya Mpu Tanakung, dan Kresnayana karya Mpu Triguna. Pada masa Majapahit ditulis sejumlah kitab, yaitu Negarakretagama karya Mpu Prapanca, Sutasoma karya Mpu Tantular, kitab Pararaton yang menceritakan riwayat raja-raja Singasari dan Majapahit, Kidung Sunda yang menceritakan Peristiwa Bubat, Ranggalawe yang menceritakan pemberontakan Ranggalawe, Sorandaka menceritakan pemberontakan Sora, serta kitab Usana Jawa yang menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar dari Majapahit.

3. Pararaton
Kitab Yang Mempengaruhi Sejarah Indonesia
Pararaton ditafsir selesai ditulis pada tahun 1287 Saka (1365 M). Pararaton menceritakan keadaan Jawa pada zaman Hindu hingga datangnya Islam. Disebutkan bahwa ada masa yang disebut zaman kaluthuk, yaitu masa jauh sebelum kedatangan orang India ke Nusantara (zaman prasejarah). Lalu, datanglah orang-orang dari negeri Kalingga, Celong (Sailan atau Sri Lanka), dan pesisir pantai Semenanjung Malaka dan Kamboja. Dituliskan pula bahwa pada zaman kuno telah terdapat bandar-bandar ramai, di antaranya Tunsun yang kemudian pindah ke Kalah (Kerah) di Malaka. Kedatangan orang-orang ke Jawa banyak dicatat dalam kronik- kronik Cina, yang ternyata banyak kesamaannya dengan isi Pararaton. Orang Hindu (India) datang ke Indonesia mengikuti arah angin yang ke tenggara. Dijelaskan pula rute-rute pelayaran dagang pada masa itu, dimulai dari Ambon, Banda, Kepulauan Sunda Kecil (Nusa Tenggara), pantai utara Jawa, lalu menyusuri

Sumatera sebelah timur hingga di pesisir Semenanjung Malaya. Dari Malaka ini rute dilanjutkan dan bertemu dengan jalur pelayaran dari Cina, yaitu Kanton (Katogara), Pulau Kondor, Lahore, Sanggora (Pattani). Bangsa India maupun Cina bila hendak pergi ke Molokus (Maluku atau Moluska) dari Bandar Kalah yang jaraknya cukup jauh, harus beristirahat dulu di Sumatera atau Jawa. Kedatangan orang Hindu ke Indonesia, begitu Pararaton menyebutkan, pertama kali sekitar abad ke-7 M. Selain masalah ekonomi, Pararaton menguraikan masalah keagamaan Hindu Siwa, Waisnawa, dan Brahma; serta menjelaskan bahwa Hindu pun berkembang di Madura, Bali, Sumatera, Kalimantan, Maluku, Sumbawa, selain di Tanah Jawa. Pararaton menerangkan jatuh-bangun kerajaan-kerajaan di Jawa, dari mulai Raja Sanjaya Mataram, kehidupan Ken Arok dalam mencapai takhta Singasari, usaha Raden Wijaya menipu tentara Kubilai Khan yang hendak menyerang Tumapel, raja-raja Majapahit, peperangan antara Majapahit melawan Blambangan, hingga kedatangan orang-orang Islam di Jawa yang mulai merongrong kewibawaan Majapahit.

4. Negarakretagama
Kitab Yang Mempengaruhi Sejarah Indonesia
Negarakretagama ditulis Mpu Prapanca pada 1365 M. Oleh Prapanca kitab berbentuk kakawin ini disebut Desawarnana (Cacah Desa-Desa). Naskah Negarakretagama ditemukan di Lombok pada tahun 1894, yang oleh Brandes diterbitkan tahun 1902. Naskah ini cukup istimewa dibanding naskah-naskah Jawa Kuno lainnya yang selalu memakai bahasa yang indah. Negarakretagama banyak mengandung data sejarah secara eksplisit terutama tentang Majapahit. Kakawin Negarakretagama terdiri atas 98 pupuh (sejenis sajak yang dilagukan). Kebanyakan menceritakan keagungan Raja Hayam Wuruk sebagai penjelmaan Siwa dan Buddha. Juga terdapat keterangan mengenai kota, istana, keluarga istana Majapahit; perjalanan Hayam Wuruk ke Lumajang; kegiatan Raja berburu binatang di hutan, kehidupan Gajah Mada, silsilah rajaraja Singasari dan Majapahit, dan juga riwayat sang penulis kitab, Prapanca.

Prapanca mengakui bahwa ia pun menulis kitab-kitab lain seperti Parwasagara, Bhismasaranantya, Sugataparwa, dan dua karyanya yang belum selesai, Saba Abda dan Lambang. Namun, tak satu pun karya-karya tersebut berhasil diketemukan. Menurut Slamet Mulyana, sejarawan Indonesia yang juga mengalihbahasakan Pararaton yang berbahasa Kawi ke bahasa Indonesia, Prapanca sebenarnya nama samaran dari seorang dharmadyaksa ring kasogatan (rahib Buddha penasihat raja) di Majapahit yang bernama asli Dang Acarya Nalendra.

5. Arjuna Wiwaha
Kitab Yang Mempengaruhi Sejarah Indonesia
Kakawin lainnya adalah Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa yang ditulis dalam bahasa Kawi pada zaman Airlangga Raja Medang Kamulan. Kakawin ini ditulis sekitar tahun 941-964 Saka atau 1019-1042 Masehi. Dalam Arjuna Wiwaha ini, sosok Arjuna diibaratkan sebagai Airlangga. Karena populernya, cerita ini berkali-kali ditulis ulang dengan berbagai judul berbeda, misalnya Mintaraga atau Bagawan Ciptaning.

Arjuna Wiwaha (Perkawinan Arjuna) mengisahkan perjalanan Arjuna bersama Pandawa lainnya yang tengah menjalani hukuman pengasingan selama 12 tahun karena kalah bermain judi dadu dengan Kurawa. Di tengah perjalanan, Arjuna pergi sendirian untuk menjalani tapa-brata. Ketika bertapa, Arjuna didatangi oleh Dewa Indra, atas saran Dewa Siwa dari kahyangan, yang bertujuan meminta bantuan Arjuna untuk mengalahkan raja raksasa Niwatakawaca dari Kerajaan Manimantaka. Niwatakawaca sebelumnya berhasil menyerang kahyangan (swarga; tempat tinggal para dewa) karena ia menginginkan Dewi Supraba, seorang bidadari yang cantik, untuk diperistri.

Sebelum didatangi oleh Dewa Indra, mulanya Arjuna didatangi oleh tujuh bidadari kahyangan (di antaranya Dewi Supraba sendiri dan Nilotama) untuk menggoda tapanya. Karena tak berhasil dirayu para bidadari, akhirnya Dewa Indralah yang turun tangan. Singkat cerita, Arjuna yang telah dibekali panah Pasopati oleh Dewa Siwa mampu mengalahkan Raja Niwatakawaca. Setelah berhasil, Arjuna dinikahkan dengan Dewi Supraba dan enam bidadari lainnya. Oleh Dewa Indra, Arjuna diperbolehkan berbulan madu selama tujuh hari di kahyangan.

6. Kidung Sunda
Sementara itu, Kidung Sunda adalah karya sastra buatan Jawa Tengah berbentuk puisi (kidung). Isinya menceritakan lamaran Hayam Wuruk kepada puteri Raja Sunda-Pajajaran (Sri Baduga Maharaja), bernama Dyah Pitaloka. Hayam Wuruk mengirim utusan bernama Madhu yang berlayar selama 6 hari. Surat lamaran itu diterima oleh Raja Sunda dengan senang hati, meski sang puteri menerimanya biasa-biasa saja. Kemudian Raja Sunda beserta puteri dan keluarga berangkat menuju Majapahit bersama rombongan, dipimpin oleh Patih Anepaken. Sampai di Desa Bubat, mereka beristirahat; akuwu Bubat melaporkan kedatangan tamu itu ke istana. Namun, Gajah Mada tak senang bila rajanya menyambut rombongan Sunda, ia ingin agar Raja Sundalah yang menghampiri Hayam Wuruk. Mendengar keputusan Gajah Mada tersebut, Patih Anekapen marah karena Kerajaan Sunda dilecehkan Majapahit.

Terjadilah peperangan di Desa Bubat pada tahun 1357 M. Bersama 300 tentaranya, Patih Anekapen berjuang mati-matian melawan tentara Majapahit yang jumlahnya lebih besar. Semua rombongan, termasuk Raja dan Puteri Sunda, tewas, kecuali seorang menteri Sunda bernama Pitar. Ia berhasil meloloskan diri dan pergi ke Majapahit memberitahukan tragedi Bubat. Hayam Wuruk sangat terpukul jiwanya.

7. Sutasoma
Kitab Yang Mempengaruhi Sejarah Indonesia
Kitab lainnya, Sutasoma karya Mpu Tantular, berbahasa Kawi, diperkirakan ditulis pada masa Hayam Wuruk. Dalam kitab ini dikisahkan bahwa Sang Buddha menitis sebagai Raden Sutasoma putera Prabu Mahaketu, Raja Hastina. Sutasoma merupakan penganut Mahayana yang saleh. Karena tak ingin dipaksa kawin, ia kabur dari istana. Dalam pelariannya menuju Gunung Himalaya, ia berhenti di sebuah candi di dalam hutan dan memutuskan untuk bertapa. Para pendeta di sekitarnya kemudian mengadu kepada Sutasoma bahwa ada raja raksasa bernama Purusada yang selalu mengganggu mereka. Namun Sutasoma menolak untuk membunuh raksasa tersebut.

Selanjutnya Sutasoma melihat seekor harimau hendak memakan anaknya sendiri. Ia lalu menawarkan diri untuk menggantikan anak harimau. Alhasil, Sutasoma mati dimakan harimau, namun kemudian hidup kembali berkat pertolongan Batara Indra. Lalu Sutasoma, menjelma menjadi Buddha Wairocana. Ketika hendak pulang ke Hastina, ia melihat saudara sepupunya, Prabu Dasabahu dikejar-kejar pasukan raksasa Purusada. Singkat cerita, Sutasoma menjadi raja di Hastina.

Sementara itu, Purusada yang berjanji akan mengirimkan 100 orang raja kepada Batara Kala untuk dimakan, telah berhasil menawan 99 orang raja. Batara Kala telah berjanji bahwa bila keinginannya terkabulmaka luka di kaki Purusada akan diobati olehya. Setelah tawanan berjumlah genap 100 orang, Batara Kala menolaknya karena ia ingin memakan daging Sutasoma. Sutasoma kemudian menyanggupi permintaan Kala dengan syarat agar ke-100 tawanan dibebaskan semuanya. Pengorbanannya ini menimbulkan rasa haru dalam diri Batara Kala dan Purusada. Sejak saat itu, Purusada bertobat dan berjanji tidak akan menangkap manusia lagi.

Kisah Sutasoma menjelaskan nilai pengorbanan dan belas kasih antarsesama yang sepatutnya dijalankan oleh seorang Boddhisattva guna mencapai kesempurnaan sejati yang menjadi ciri ajaran Mahayana. Oleh karena itu, Mpu Tantular membuat ajaran Siwa dan Buddha menjadi satu (tunggal), seperti terungkap dalam kalimat: “Hyang Buddha tanpahi Siwa rajadewa…, mangka Jinatwa lawan Siwatatwa tunggal, bhinneka tunggal ika tanhana dharmma mangrwa,” yang artinya adalah “Hyang Buddha tak ada bedanya dengan Siwa, raja para dewa…., karena hakikat Jina (Buddha) dan Siwa adalah satu, berbeda-beda namun satu, tiada kebenaran bermuka dua.”

8. Kesusastraan Melayu Kuno Masa Hindu-Buddha
Selain Jawa, kesusastraan Melayu bercorak Hindu-Buddha pun berkembang—meski tidak secepat di Jawa. Tema-temanya pun tak jauh berbeda dengan yang berkembang di Jawa: seputar dunia pewayangan. Kitab-kitab saduran tersebut di antaranya: Hikayat Seri Rama (saduran dari Ramayana); Hikayat Pandawa, Hikayat Pandawa Panca Kelima, Hikayat Pandawa Jawa (semuanya saduran dari epos Mahabharata), serta Hikayat Sang Boma. Namun, para ahli masih berselisih paham: apakah kisah-kisah tersebut disadur langsung dari India atau dari kakawin-kakawin Jawa yang dialhihbahasakan atau diparafrasakan ke dalam bahasa Melayu?

Selain kisah pewayangan, adapula kisah-kisah panji Jawa yang dimelayukan, contohnya Hikayat Panji Kuda Semirang, Hikayat Cekel Weneng Pati, Hikayat Misa Gumitar, Carita Wayang Kinudang, Surat Gambuh, Raden Saputra. Pengalihbahasaan ini mungkin terjadi ketika ekspedisi Pamalayu yang dilancarkan Singasari ke daerah Melayu, di mana Singasari sebagai penguasa memberikan pengaruh budaya terhadap wilayah jajahannya. Adapula sejumlah hikayat yang oleh Winstedt dan Chmabert-Loir dimasukkan ke dalam periode Hindu, di antaranya Hikayat Maharaja Puspa Wiraja, Hikayat Parang Putting, Hikayat Inderaputera, Hikayat Langlang Buana, Hikayat Marakarma atau Hikayat Si Miskin, dan

Hikayat Dewa Madu.
Sebenarnya, sebelum pengaruh Hindu-Buddha masuk, di Melayu telah lahir kesusastraan tutur yang bersifat legenda dan mitos, contohnya: Si Kelembai, Harimau Jadian, Gerhana Bulan, Cerita Nakhoda Ragam, Cerita Si Kantan, dan lain-lain.
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 02:21:00 PM
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 02:21:00 PM

Siapa Empu Tantular ?

Siapa Empu Tantular ?
Museum Mpu Tantular
Mpu Tantular yang hidup pada abad ke-14 di Majapahit adalah seorang bujangga ternama Sastra Jawa. Ia hidup pada pemerintahan raja Rājasanagara (Hayam Wuruk). Ia masih saudara sang raja yaitu keponakannya (bhrātrātmaja dalam bahasa Kawi atau bahasa Sanskerta) dan menantu adik wanita sang raja.

Nama "Tantular" terdiri dari dua kata: tan ("tidak") dan tular ("tular" atau "terpengaruhi"). Artinya ia orangnya ialah "teguh". Sedangkan kata mpu merupakan gelar dan artinya adalah seorang pandai atau tukang.

Tantular adalah seorang penganut agama Buddha, namun ia orangnya terbuka terhadap agama lainnya, terutama agama Hindu-Siwa. Hal ini bisa terlihat pada dua kakawin atau syairnya yang ternama yaitu kakawin Arjunawiwaha dan terutama kakawin Sutasoma. Bahkan salah satu bait dari kakawin Sutasoma ini diambil menjadi motto atau semboyan Republik Indonesia: "Bhinneka Tunggal Ika" atau berbeda-beda namun satu jua.
Wikipedia
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 01:55:00 PM
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 01:55:00 PM

Mengenali Kitab Sutasoma

Mengenali Kitab Sutasoma
Judul resmi dari Kitab Sutasoma ini sebenarnya adalah Purusadha. Kitab Sutasoma digubah oleh Mpu Tantular dalam bentuk kakawin (syair) pada masa puncak kejayaan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk (1350 – 1389). Kitab yang berupa lembaran-lembaran lontar ini demikian masyhur dalam khazanah sejarah negeri ini karena pada pupuh ke-139 (bait V) terdapat sebaris kalimat yang kemudian disunting oleh para ‘founding fathers’ republik ini untuk dijadikan motto dalam Garuda Pancasila lambang Negara RI. Bait yang memuat kalimat tersebut selengkapnya berbunyi:

Hyāng Buddha tanpāhi Çiva rajādeva
Rwāneka dhātu vinuvus vara Buddha Visvā,
Bhimukti rakva ring apan kenā parvvanosĕn,
Mangka ng Jinatvā kalavan Çivatatva tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan bebasnya:
Hyang Buddha tiada berbeda dengan Syiwa Mahadewa
Keduanya itu merupakan sesuatu yang satu
Tiada mungkin memisahkan satu dengan lainnya
Karena hyang agama Buddha dan hyang agama Syiwa sesungguhnya tunggal
Keduanya memang hanya satu, tiada dharma (hukum) yang mendua

Dengan demikian pernyataan bhinneka tunggal ika tersebut sebenarnya merupakan bagian amat kecil dari buah karya Mpu Tantular. Sebagai bagian yang amat kecil, tak ada yang istimewa pada kata tersebut, apa lagi kemuliaan, bahkan arti harfiahnya pun sangatlah sederhana: berbeda itu satu itu (bhinne = berbeda; ika = itu; tunggal = satu; ika = itu). Lain dari itu, kalimat tersebut pun adalah bagian dari konsep beragama, samasekali jauh hubungannya dengan konsep politik seperti pada pengertian sekarang.
Lebih jauh, kitab itu pun bukanlah kitab keramat atau pantas dikeramatkan. Mpu Tantular tidak memaksudkannya sebagai kitab tempat orang berguru untuk menyelenggarakan pemerintahan di suatu Negara. Kurang-lebihnya ia adalah kitab yang bernuansa Buddha, dan menceritakan sebuah kisah yang diharapkan dapat diteladani oleh umat Buddha. Kisah tersebut adalah mengenai seorang pemuda bernama Raden Sutasoma. Dari nama tokoh utama tersebutlah kitab tersebut mendapatkan judulnya.

Adapun kisah ringkasnya:
Sang Buddha menjelma ke dunia sebagai Raden Sutasoma putra raja Mahaketu dari kerajaan Hastina. Putra raja tersebut sangat alim dan taat menjalankan berbagai perintah agama Buddha, dan selalu belajar untuk memperdalam pengetahuan agamanya. Setelah cukup umur, oleh ayahandanya ia diperintahkan untuk menikah, dan selanjutnya menggantikan kedudukan ayahandanya sebagai raja. Akan tetapi titah ayahandanya ia tolak dengan halus. Ia belum ingin menikah ataupun menduduki singgasana Hastina, karena merasa pengetahuannya tentang agama masih terasa amat kurang.
Guna menghindari desakan lebih jauh dari ayahandanya, pada suatu malam Raden Sutasoma dengan diam-diam pergi meninggalkan istana. Tujuannya adalah ke gunung Himalaya, untuk bertapa sambil belajar agama Buddha pada para pertapa yang ditemuinya di sana. Setelah tiba di tujuan, ia mendapat berita dari seorang pertapa bahwa ada seorang raja bernama Purusaha atau Kalmasa, seorang raja penjelmaan raksasa, suka sekali memakan daging manusia.

Adapun mengapa Purusaha suka memakan daging manusia, ceritanya adalah sebagai berikut:
Suatu ketika juru masak raja tersebut kehabisan akal karena persediaan daging untuk makanan raja habis dimakan anjing. Ia telah berusaha keras mencari gantinya, namun tidak berhasil. Karena sangat takut akan murka sang Purusaha, ia terpaksa mengambil daging orang yang belum lama mati, dan memasaknya untuk baginda.
Tatkala baginda bersantap, ia merasa masakan itu sangat nikmat lebih dari masakan-masakan yang dihidangkan juru masak pada waktu-waktu sebelumnya. Maka ia pun memanggil sang juru masak, dan menanyakan apa sebabnya masakan yang ia santap menjadi selezat itu. Juru masak yang ketakutan akhirnya terpaksa berkata terus-terang tentang daging apa yang telah diolahnya di dapur istana.
Baginda ternyata tidak marah, bahkan memerintahkan untuk memasak daging-daging manusia lainnya, karena ia sangat menyukai daging jenis itu. Bertahun-tahun kebiasaan Purusaha berlangsung, bertahun-tahun pula rakyat baginda bermatian di dapur sang raja untuk memuaskan kerakusannya. Akibatnya penduduk negeri baginda tinggal sedikit karena habis dilalap raja atau mengungsi ke negeri lain yang rajanya tidak doyan makan orang.
Pada waktu Raden Sutasoma bertemu dengan pertapa itu, Purusaha atau Kalmasa sedang sakit, dan tinggal di sebuah hutan sebagai seorang raksasa. Ia berjanji jika sakitnya kelak sembuh, maka ia akan melakukan kurban seratus orang raja untuk dipersembahkan kepada dewa Kala.
Pertapa yang bercerita itu mohon kepada Raden Sutasoma untuk membunuh raksasa tadi. Tetapi Raden Sutasoma menolak permohonan itu.
Maka sang Sutasoma pun pergi dari tempat pertapa itu untuk melanjutkan perjalanan berkelana untuk berguru kepada pertapa-pertapa lain. Dalam perjalanan ini ternyata ia bertemu dengan seorang raksasa berkepala gajah. Raksasa itu mengancam akan membunuh Raden Sutasoma. Tetapi berkat kearifan dan ilmu yang dimilikinya sang pangeran dapat menundukkan raksasa tersebut dan memberinya pelajaran tentang agama Buddha. Setelah itu keduanya lalu melanjutkan perjalanan bersama.
Dalam perjalanan itu berselang beberapa waktu kemudian Raden Sutasoma melihat seekor harimau hendak menerkam anaknya sendiri. Sang pangeran segera mendapatkan harimau tersebut dan menasehati agar sang harimau mengurungkan niatnya. Karena harimau tersebut bersikeras hendak melaksanakan niatnya maka Sutasoma menawarkan dirinya menjadi mangsa sang harimau agar anak harimau tersebut terhindar dari maut. Tawaran tersebut diterima sang harimau, dan ia pun menerkam sang pangeran.
Tewasnya Raden Sutasoma membuat harimau tersebut menyesal dan amat masygul akan tindakannya. Saat itu datanglah dewa Indra ke tempat terjadinya peristiwa itu dan sang pangeran dihidupkan kembali. Harimau lantas menyerahkan diri kepada sang pangeran, bahkan menyatakan diri bersedia menjadi muridnya.
Dari sini Sutasoma melanjutkan perjalanannya kembali dan akhirnya bertapa di gunung Himalaya. Setelah masa bertapa selesai, ia pun kembali ke istana ayahnya di Hastinapura. Belum lama kemudian datanglah ke negeri itu para raksasa pengikut raja Purusada untuk meminta perlindungan. Mereka menghaturkan sembah pada Raden Sutasoma dan menyatakan bahwa mereka baru saja mengalami kekalahan dalam perang melawan raja Dasabahu. Tatkala raja Dasaahu mengetahui bahwa Sutasoma memberikan perlindungan kepada musuh-musuhnya, ia menjadi sangat marah. Tetapi manakala akhirnya ia mengetahui bahwa ia dan keluarga kerajaan Hastina masih memiliki hubungan keluarga, maka kemarahannya pun reda bahkan ia bersedia menikahkan adik perempuannya dengan Raden Sutasoma. Tak lama setelah menikah lalu sang pangeran dinobatkan oleh ayahandanya menjadi raja Hastina. Sejak itu duduklah Raden Sutasoma di atas tahta kerajaan Hastina.
Sementara itu, raja Purusada telah sembuh dari sakitnya. Ia menepati janjinya dengan menangkap seratus orang raja untuk dipersembahkan sebagai kurban kepada dewa Kala. Tetapi dewa Kala menolak persembahan tersebut, dan mengatakan bahwa ia ingin memakan daging Sutasoma raja Hastina. Mendengar itu raja Purusada pun pergi ke Hastina dan menghadap Sutasoma, lalu menceritakan apa yang telah ia lakukan dan apa pula niat dewa Kala. Sutasoma tidak berkeberatan dengan ajukan Purusada untuk menghadap dewa Kala. Kepadanya Sutasoma berkata bahwa ia bersedia menjadi mangsa dewa Kala asalkan ia membebaskan seratus orang raja yang telah diserahkan oleh Purusada padanya dibebaskan.
Mendengar ucapan Sutasoma itu raja Purusada terperanjat. Tak ia sangka Sutasoma demikian rendah hati dan rela menebus segala kejahatan yang ia lakukan. Ia merasa bersalah dan berdosa atas tindakan-tindakannya, lalu bertobat dan sejak itu tidak lagi memakan daging manusia.
Selanjutnya Sutasoma kembali ke kerajaan, dan memerintah Hastina yang menjadi kerajaan aman dan sentosa hingga akhir hayatnya. (MG06/09)

Buku Terjemahan dan Novel
Sejatinya, kitab ini merupakan sebuah kakawin, istilah untuk tembang/syair dalam bahasa Jawa Kuno yang iramanya didasarkan pada irama dari India (bukan irama musik ya :P). Karena itu, asumsi saya, untuk dapat membaca dan memahami sebuah kakawin, diperlukan suatu keahlian khusus. Orang yang asli Jawa aja belum tentu ngerti, apalagi yang ga asli seperti saya, hehe. Untungnya udah banyak usaha untuk menerbitkan buku terjemahan dari Kitab Sutasoma ini, yang lumayan baru adalah hasil terjemahan dari Dwi Woro R. Mastuti dan Hastho Bramantyo, yang katanya sudah bisa ditemukan di toko buku modern macam Gramedia. Namun walaupun udah tersedia terjemahannya, katanya masih perlu waktu yang lama untuk mikir dan memahami isinya *doooh*. Nah, setelah googling2 lagi, ternyata ada sebuah novel yang terinspirasi dari Kitab Sutasoma ini, jadi isinya kurang lebih sama lah dengan kitab aslinya. Klaim si pengarang, Cokorda Sawitri (Cok Sawitri), dalam novel ini justru baru ditemukan proses ajaran Mahayana tantra dan latar belakang Jayantaka; mengungkapkan pula jalan rahasia yoga tantra, kemudian tokoh-tokoh yang semula kabur dalam kisah lisannya dihidupkan dengan berbagai percakapan dan penjelasan mengenai ajaran budha nusantara dan siwait, di latar belakangnya adalah kisah negara yang bangkit merebut kedaulatan, dan bagaimana akibat apabila seorang raja menerapkan 'dharma agama' dan dharma negara tanpa memperhitungkan kebhinekaan.

Novel yang kedengarannya sangat menarik bagi saya, jadi penasaran pengen baca :D Kan bisa sekaligus melestarikan warisan budaya bangsa, at least taulah isinya, hehe.. Tapi bingung, bisa dapat di mana yaa?
Sumber: Wikipedia, berbagai sumber
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 01:41:00 PM
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 01:41:00 PM

Sejarah Indonesia : Bhineka Tunggal Ika

Sejarah Indonesia : Bhineka Tunggal Ika
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika bisa ditemukan dalam Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang ditulis pada abad XIV pada era Kerajaan Majapahit. Mpu Tantular merupakan seorang penganut Buddha Tantrayana, namun merasakan hidup aman dan tentram dalam kerajaan Majapahit yang lebih bernafaskan agama Hindu (Ma’arif A. Syafii, 2011). Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika mulai menjadi bahan diskusi terbatas antara Muhammad Yamin, I Gusti Bagus Sugriwa, dan Bung Karno di sela-sela sidang BPUPKI sekitar 2,5 bulan sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia(Kusuma R.M. A.B, 2004). Bahkan Bung Hatta sendiri mengemukakan bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan ciptaan Bung Karno pasca Indonesia merdeka. Setelah beberapa tahun kemudian ketika mendesain Lambang Negara Republik Indonesia dalam bentuk burung Garuda Pancasila, semboyan Bhinneka Tunggal Ika disisipkan ke dalamnya.

Secara resmi lambang ini digunakan dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat yg dipimpin oleh Bung Hatta pada tanggal 11 Februari 1950 berdasarkan rancangan yang diciptakan oleh Sultan Hamid ke-2 (1913-1978). Pada sidang tersebut mengemuka banyak usulan rancangan lambang negara, selanjutnya yang dipilih adalah usulan yang diciptakan Sultan Hamid ke-2 & Muhammad Yamin, dan kemudian rancangan dari Sultan Hamid yang akhirnya ditetapkan (Yasni, Z, 1979).
Karya Mpu Tantular tersebut oleh para founding fathers diberikan penafsiran baru sebab dianggap sesuai dengan kebutuhan strategis bangunan Indonesia merdeka yang terdiri atas beragam agama, kepercayaan, etnis, ideologi politik, budaya dan bahasa. Dasar pemikiran tersebut yang menjadikan semboyan “keramat” ini terpajang melengkung dalam cengkeraman kedua cakar Burung Garuda. Burung Garuda dalam mitologi Hindu ialah kendaraanDewa Vishnu (Ma’arif A. Syafii, 2011).

Sejarah Indonesia : Bhineka Tunggal Ika
Dalam proses perumusan konstitusi Indonesia, jasa Muh.Yamin harus diingat sebagai orang yang pertama kali mengusulkan kepada Bung Karno agar Bhinneka Tunggal Ika dijadikan semboyan sesanti negara. Muh. Yamin sebagai tokoh kebudayaan dan bahasa memang dikenal sudah lama bersentuhan dengan segala hal yang berkenaan dengan kebesaran Majapahit (Prabaswara, I Made, 2003). Konon, di sela-sela Sidang BPUPKI antara Mei-Juni 1945, Muh. Yamin menyebut-nyebut ungkapan Bhinneka Tunggal Ika itu sendirian. Namun I Gusti Bagus Sugriwa (temannya dari Buleleng) yang duduk di sampingnya sontak menyambut sambungan ungkapan itu dengan “tan hana dharma mangrwa.” Sambungan spontan ini di samping menyenangkan Yamin, sekaligus menunjukkan bahwa di Bali ungkapan Bhinneka Tunggal Ika itu masih hidup dan dipelajari orang (Prabaswara, I Made, 2003). Meksipun Kitab Sutasoma ditulis oleh seorang sastrawan Buddha, pengaruhnya cukup besar di lingkungan masyarakat intelektual Hindu Bali.

Para pendiri bangsa Indonesia yang sebagian besar beragama Islam tampaknya cukup toleran untuk menerima warisan Mpu Tantular tersebut. Sikap toleran ini merupakan watak dasar suku-suku bangsa di Indonesia yang telah mengenal beragam agama, berlapis-lapis kepercayaan dan tradisi, jauh sebelum Islam datang ke Nusantara. Sekalipun dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit abad XV, pengaruh Hindu-Budha secara politik sudah sangat melemah, secara kultural pengaruh tersebut tetap lestari sampai hari ini (Ma’arif A. Syafii, 2011).

Bhinneka Tunggal Ika dalam Konteks Indonesia

Indonesia beruntuk telah memiliki falsafah bhinneka tunggal ika sejak dahulu ketika negara barat masih mulai memerhatikan tentang konsep keberagaman.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keberagaman. Jika dilihat dari kondisi alam saja Indonesia sangat kaya akan ragam flora dan fauna, yang tersebar dari ujung timur ke ujung barat serta utara ke selatan di sekitar kurang lebih 17508 pulau. Indonesia juga didiami banyak suku(sekitar kurang lebih 1128 suku) yang menguasai bahasa daerah masing-masing(sekitar 77 bahasa daerah) dan menganut berbagai agama dan kepercayaan. Keberagaman ini adalah ciri bangsa Indonesia. Warisan kebudayaan yang berasal dari masa-masa kerajaan hindu, budha dan islam tetap lestari dan berakar di masyarakat. Atas dasar ini, para pendiri negara sepakat untuk menggunakan bhinneka tunggal ika yang berarti "berbeda-beda tapi tetap satu jua" sebagai semboyan negara.

Bangsa Indonesia sudah berabad-abad hidup dalam kebersamaan dengan keberagaman dan perbedaan. Perbedaan warna kulit, bahasa, adat istiadat, agama, dan berbagai perbedaan lainya. Perbedaan tersebut dijadikan para leluhur sebagai modal untuk membangun bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang besar. Sejarah mencatat bahwa seluruh anak bangsa yang berasal dari berbagai suku semua terlibat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Semua ikut berjuang dengan mengambil peran masing-masing.

Kesadaran terhadap tantangan dan cita-cita untuk membangun sebuah bangsa telah dipikirkan secara mendalam oleh para pendiri bangsa Indonesia. Keberagaman dan kekhasan sebagai sebuah realitas masyarakat dan lingkungan serta cita-cita untuk membangun bangsa dirumuskan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Ke-bhinneka-an merupakan realitas sosial, sedangkan ke-tunggal-ika-an adalah sebuah cita-cita kebangsaan. Wahana yang digagas sebagai “jembatan emas” untuk menuju pembentukan sebuah ikatan yang merangkul keberagaman dalam sebuah bangsa adalah sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia.

Para pendiri negara juga mencantumkan banyak sekali pasal-pasal yang mengatur tentang keberagaman. Salah satu pasal tersebut adalah tentang pentingnya keberagaman dalam pembangunan selanjutnya diperkukuh dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagaimana tercantum dalam ketentuan Pasal 36A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman.
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 01:30:00 PM
Pengetahuan Umum
Pengetahuan Umum Updated at: 10/05/2015 01:30:00 PM